Di dalam al-Quran dan as-Sunnah, terdapat banyak ayat-ayat yang menerangkan tentang keberadaan jin, setan, iblis, roh dan ilmu sihir. Terdapat juga banyak dalil yang menunjukkan tentang menjaga diri kita dengan ayat-ayat al-Quran dan doa-doa yang diajarkan oleh Nabi supaya melindungi diri kita dari kejahatan makhluk-makhluk-Nya, termasuklah gangguan jin, setan dan iblis.
Di antara surat-surat yang sering kita baca, seperti Surah al-Falaq dan an-Naas, jika diteliti maksud dan tafsirannya, kita akan dapatkan pelajaran tentang meminta perlindungan kepada Allah SWT dari kejahatan jin, manusia dan juga sihir.
RUQYAH SECARA UMUM TERBAGI KEPADA DUA MACAM:
Pertama : Ruqyah yang diperbolehkan oleh syari'at Islam iaitu disebut Ruqyah Syar'iyah.
Kedua : Ruqyah yang tidak dibenarkan oleh syari'at Islam, iaitu Ruqyah dengan menggunakan bahasa-bahasa yang tidak difahami maknanya atau Ruqyah yang mengandungi unsur-unsur kesyirikan.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Perlihatkan kepadaku ruqyah kalian, dan tidak apa-apa melakukan ruqyah selama tidak ada unsur syirik."(HR.Muslim)
SYARAT RUQYAH SYAR'IYAH
Para ulama sepakat membolehkan Ruqyah dengan tiga syarat;
1 Dengan menggunakan firman Allah ( ayat-ayat Al-Quran ) atau nama dan sifat-sifat-Nya.
2 Mempergunakan Bahasa Arab atau bahasa yang dapat difahami maknanya.
3 Berkeyakinan bahwa zat Ruqyah tidak berpengaruh apa-apa kecuali atas izin Allah SW
KETENTUAN MERUQYAH
Tatkala melakukan Ruqyah hendaknya diperhatikan ketentuan berikut ;
1. Ruqyah tidak mengandungi unsur kesyirikan.
2. Ruqyah tidak mengandungi unsur sihir.
3. Ruqyah bukan berasal dari dukun, paranormal, tukan telek dan orang-orang yang segolongan dengan mereka, walaupun secara zahir mereka memakai sarban, jubah dan sebagainya. Kerana bukan penampilan yang menjamin seseorang itu terbebas dari perdukunan, sihir dan kesyirikan.
4. Ruqyah tidak mempergunakan ungkapan yang tidak bermakna atau tidak difahami maknanya, seperti tulisan abjad atau tulisan yang tidak difahami.
5. Ruqyah tidak dengan cara yang diharamkan seperti dalam keadaan junub, di kburan, di kamar mandi, di bilik yang gelap dan sebagainya.
6. Ruqyah tidak mempergunakan ungkapan yang diharamkan, seperti celaan, cacian, laknat dan lain-lainnya.
KEUTAMAAN AL-QURAN DAN SUNNAH RASULULLAH SAW
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang tidak menurunkan suatu penyakit kecuali Dia menurunkan juga obat penawarnya.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Setiap penyakit ada obat penawarnya dan apabila suatu ubat itu sesuai dengan jenis penyakitnya, maka penyakit itu akan sembuh dengan izin Allah." ( HR. Muslim )
Dan yakinlah bahwa tidak ada yang mampu menyembuhkan sesuatu penyakit melainkan hanya Allah SWT. Maka di antara cara yang paling tepat efektif dan mujarab untuk menghilangkan sesuatu penyakit dan menangkal mara bahaya adalah dengan memfungsikan Al-Quran dan As-Sunnah sebagai pengubatan. Al-Quran telah menjelaskan hal itu secara terang :
Katakanlah,
"Al-Quran itu adalah petunjuk dan penawar." ( QS. Fushshilat : 44 )
"Dan kami turunkan dari Al-Quran ( ada ) sesuatu yang menjadi ubat penawar dan menjadi rahmat bagi orang yang beriman."(QS.Al-Isra':82)
Junjungan kita Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya telah mencontohkan pengobatan dengan mempergunakan Al-Quran dan doa-doa untuk mengubati berbagai macam penyakit, baik disebabkan oleh tukang sihir seperti guna-guna dan lain-lainnya atau disebabkan oleh gangguan jin seperti kerasukan dan penyakit-penyakit aneh lainnya atau terkena gigitan binatang berbisa seperti kala-jengking, ular dan sebagainya. Rasulullah SAW juga mempergunakan ayat-ayat Al-Quran dan doa-doa untuk penjagaan dan perlindungan diri.
BEBERAPA ALASAN RUQYAH BERDASARKAN HADITHS-HADITHS YANG SAHIH
· Nabi Muhammad SAW meruqyah dirinya sendiri tatkala mau tidur dengan membaca surah Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas lalu beliau tiupkan pada kedua telapak tangannya, kemudian usapkan ke seluruh tubuh terjangkau oleh kedua tangannya. (HR. Al-Bukhari )
· Jabir Bin Abdullah r.a. berkata, "Seseorang di antara kami disengat kalajenking. Kemudian Jabir berkata, "Wahai Rasulullah apakah saya boleh meruqyahkannya? Maka beliau bersabda, "Barangsiapa di antara kalian yang sanggup memberikan manfaat kepada saudaranya, maka lakukanlah." ( HR. Muslim )
· Aisyah r.a. juga mengatakan, "Rasulullah SAW memerintahkan padaku agar aku minta ruqyah dari pengaruh 'ain ( mata yang dengki )." ( HR. Muslim )
· Dari Abu Sa'id Al-Khudhri r.a., Jibril mendatangi Nabi SAW, lalu berkata,
"Wahai Muhammad apakah engkau mengeluh rasa sakit?" Beliau menjawab, "Ya!" Kemudian Jibril (meruqyahnya ), "Bismillahi arqika, min kulli syai'in yu'dzika, min syarri kulli nafsin au 'aini hasidin, Allahu yasyfika, bismillahi arqika" ( "Dengan nam Allah aku meruqyahmu, dari segala hal yang menyakitimu, dan dari kejahatan segala jiwa manusia atau mata pendengki, semoga Allah menyembuhkan kamu, dengan nama Allah saya meruqyahmu")( HR. Muslim )
· Aisyah r.a. berkata,
"Biasanya Rasulullah SAW apabila ada seorang yang mengeluh rasa sakit, beliau usap orang tersebut dengan tangan kanannya, kemudian berdoa, "Hilangkanlah penyakit wahai Rabb manusia, sembuhkanlah kerana Engkaulah pemberi penyembuh, tiada kesembuhan selain kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tiada meninggalkan penyakit." ( HR. Muslim )
· Uthman Bin Abil 'Ash r.a. datang menemui Rasulullah SAW mengadukan rasa sakit pada tubuhnya yang dia rasakan semenjak masuk Islam, kemudian Rasulullah SAW berkata,
"Letakkan tanganmu pada tempat yang terasa sakit, kemudian bacalah; "Bismillahi" ( dengan menyebut nama Allah ) tiga kali, dan bacalah; "A'uzu billahi wa qudrotihi min syarri ma ajidu wa uhadziru" ( aku berlindung dengan Allah dan dengan qudrat-Nya dari kejahatan yang aku dapati dan yang aku hindari ) tujuh kali." ( HR. Muslim )
Pendapat Ulama tentang Ruqyah
Imam Nawawi berkata:
"Ruqyah dengan ayat-ayat Al-Qur'an dan dengan do'a-do'a yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah sesuatu hal yang tidak terlarang. Bahkan itu adalah perbuatan yang disunnahkan. Telah dikabarkan para ulama bahwa mereka telah bersepakat (ijma') bahwa ruqyah dibolehkan apabila bacaannya terdiri dari ayat-ayat Al-Qur'an atau do'a-do'a yang diajarkan oleh Rasulullah SAW."
(Shahih Muslim bisyarhi An-Nawawi : 14/341)
Terapi Ruqyah Syar'iyah
salah satu cirinya adalah:
Cara atau prosesi pengobatan Ruqyah Syar'iyyah harus sesuai dengan nilai-nilai Syari‘ah. contohnya: pasien wanita harus tetap menutup aurat & afdholnya si peruqyah juga wanita, namun jika tidak ditemukan atau karena sulitnya mencari peruqyah wanita, maka dibolehkan dilakukan oleh peruqyah pria dengan syarat; harus ada pihak mahrom dari pasien atau ada
orang lain ditempat dilakukannya terapi tersebut dengan maksud menjaga diri dari adanya fitnah, peruqyah pria harus menggunakan sarung tangan tebal sebaga media untuk ketika dipandang perlu untuk memegang anggota tubuh si pasien wanita.
wallahu a'lam!
Diantaranya yang paling sering digunakan adalah ayat kursi, beberapa penggalan ayat dalam surat Al-Baqarah (tiga ayat terakhir), Surat Ali Imron, Surat Yasin, Surat Al-Jin, surat Al-Falaq dan Surat An-Naas. Selain itu masih banyak ayat dan doa-doa lainnya yang diriwayatkan kepada kita untuk dibacakan kepada orang yang kesurupan.
Tetapi bila orang itu menggunakan cara-cara yang menyimpang, apalagi dengan melanggar syariat dan aqidah, tidak boleh dilakukan. Karena tujuan jin ketika mengganggu manusia tidak lain adalah untuk menyeret manusia kepada pelanggaran dan syirik kepada Allah.
Misalnya, bila orang itu bilang bahwa jin itu minta sesajen, minta kembang, atau dikorbankan hewan sembelihan sebagai tumbal, itulah syirik yang sejati. Atau apapun yang secara syariah bertentang dengan hukum-hukum Allah.
Pada dasarnya bila dibacakan ayat-ayat Ruqyah Syar'iyyah, jin itu sangat takut dan tidak berani menawar-nawar dengan minta ini itu. Karena pembacaan ayat-aayt Al-quran itu membuatnya kesakitan yang sangat, sehingga dalam proses Ruqyah, tidak ada permintaan dari jin kecuali harus pergi dan berhenti dari menganggu manusia.
Karena itu pastikan bahwa orang yang anda minta bantuannya adalah seorang muslim yang shaleh, mengerti ajaran syariah dengan benar, kuat aqidahnya, benar ibadahnya, lurus fikrahnnya dan yang penting diperhatikan, dia hendaknya punya pengalaman sebelumnya dalam menghadapi jin, agar mengenal tipu daya dan trik-trik yang digunakan jin untuk berpura-pura pergi padahal tidak dan sebagainya.
Ruqyah Syar'iyyah sendiri adalah salah satu cara dari banyak jalan untuk mengusir gangguan setan dan sihir. Abdul Khalik Al-Atthar dalam bukunya ?menolak dan membentengi diri dari sihir? menyebutkan bahwa untuk bisa terbebas dari pengaruh jahat itu, bisa dilakukan beberapa cara, antara lain:
1. Metode Istinthaq
Methode istinthaq adalah mengajak bicara setan yang ada di dalam tubuh orang yang terkena sihir. Dan menanyakan kepadanya tentang namanya, nama tukang sihir yang memanfaatkan jasanya, nama orang yang membebani tukang sihir untuk melakukan sihir, menanyakan tempat penyimpanan sihir serta barang-barang yang digunakan untuk menyihir. Meskipun demikian, kita dituntut untuk tetap waspada dan tidak mempercayai sepenuhnya akan apa yang diucapkan oleh setan yang ada di dalam tubuh pasien, sebab bisa jadi setan berbohong dengan tujuan untuk menimbulkan fitnah dan memecah belah hubungan baik diantara sesama manusia.
2. Metode Istilham
Melalui Istilham adalah memohon ilham dan petunjuk yang benar dari Allah swt) agar Ia berkenan memberikan isyarat lewat mimpi, sehingga sihir yang menimpa seseorang bisa terdeteksi dan kemudian dilenyapkan.
3. Metode Tahshin
Methode Tahsin adalah pembentengan, yaitu dengan membentengi dan melindungi korban sihir dengan menggunakan bacaan Al-Qur'an, zikir dan ibadah-ibadah tertentu.
Syaikh bin Baaz mengatakan bahwa cara yang paling efektif dalam mengobati pengaruh sihir adalah dengan mengerahkan kemampuan untuk mengetahui tempat sihir, misalnya di tanah, gunung dan lain-lain. Dan bisa diketahui lalu diambil, maka lenyaplah sihir itu.
Pengobatan sihir yang diharamkan adalah menyingkirkan sihir dengan sihir juga, ini sesuai dengan perkataan Rasul yang melarang keras seorang muslim pergi ke rumah dukun dan tukang sihir untuk meminta bantuan kepadanya.
Imam Ibnul Qayyim mengatakan bahwa mengeluarkan sihir dan memusnahkannya adalah pengobatan yang paling efektif, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Rasulullah saw bahwasanya beliau memohon kepada Allah untuk dapat melakukan hal itu. Allah memberi petunjuk kepada beliau, sehingga beliau pernah mengeluarkan sihir dari sebuah sumur.
4. Hijamah
Cara yang lainnya adalah dengan hijamah (berbekam) pada anggota tubuh yang terasa sakit akibat pengaruh sihir, karena sihir bisa berpengaruh pada tubuh, dan melemahkannya.
5. Obat-obatan
Pengobatan sihir dapat juga dilakukan dengan menggunakan obat-obatan yang mubah (dibolehkan) seperti dengan memberi kurma Ajwah kepada si penderita.
Diriwayatkan dari Amir bin Sa'ad dari bapaknya bahwasanya Rasulullah saw bersabda,
Barangsiapa setiap pagi hari memakan kurma Ajwah maka tidak akan membahayakan dirinya baik racun maupun sihir pada hari itu hingga malam hari.(HR. Bukhari)Tentang keistimewaan kurma ini Imam Al-Khattabi berkata: Kurma Ajwah memiliki hasiat dan manfaat yaitu bisa menjadi penangkal racun dan sihir karena berkat do'a Rasulullah saw terhadap kurma Madinah, dan bukan karena keistimewaan kurma itu sendiri.
6. Ruqyah
Cara yang lainnya yang dapat dilakukan untuk mengeluarkan sihir adalah dengan membacakan ruqyah syar'iyyah (pengobatan melaui bacaan Al-Qur'an, zikir dan do'a).
Imam Ibnu Qayyim mengatakan: Diantara obat yang paling mujarab untuk melawan sihir akibat pengaruh jahat setan adalah dengan pengobatan syar'i yaitu dengan zikir, do'a dan bacaan-bacaan yang bersumber dari Al-Qur'an. Jiwa seseorang apabila dipenuhi dengan zikir, wirid dan mensucikan nama Allah niscaya akan terhalangi dari pengaruh sihir. Orang yang terkena sihir bisa sembuh dengan membaca ruqyah sendiri atau dari orang lain dengan ditiupkan pada dada atau tubuh yang sakit sambil membaca zikir dan do'a.
Berikut ini adalah bacaan-bacaan yang diyakini insyaAllah mampu menolak dan menghilangkan bahaya sihir & gangguan jin diantaranya:
AYAT-AYAT RUQYAH
1. Surah Al-Fatihah ( ayat 1-7 )
2. Surah Al-Baqarah ( ayat 1-5 )
3. Surah Al-Baqarah ( ayat 102 ) di ulangi sebanyak 7 kali.
4. Surah Al-Baqarah ( ayat 163-164 )
5. Surah Al-Baqarah ( ayat 255 )
6. Surah Al-Baqarah ( ayat 285-286 )
7. Surah Al-'Imran ( ayat 18-19 )
8. Surah Al-A'raf ( ayat 54-56 )
9. Surah Al-A'raf ( ayat 117-122 ) di ulangi sebanyak 7 kali.
10. Surah Al-A'raf ( ayat 120 ) di ulangi sebanyak 30 kali secara bersendirian
11. Surah Yunus ( ayat 81-82 ) di ulangi sebanyak 7 kali
12. Kemudian baca ayat ini:-
إِنَّ اللّهَ سَيُبْطِلُهُ
Sesungguhnya Allah akan menampakkan ketidakbenarannya
13. Surah Thaha ( ayat 69 ) di ulangi sebanyak 7 kali
14. Surah Al-Mukminin ( ayat 115-118 )
15. Surah As-Shaffat ( ayat 1-10 ).
16. Surah Al-Ahqaf ( ayat 29-32 )
17. Surah Ar-Rahman ( ayat 33-36 )
18. Surah Al-Hasyr ( ayat 21-24 )
19. Surah Al-Jin ( ayat 1-9 )
20. Surah A1-Ikhlas ( ayat 1-4 )
21. Surah Al-Falaq ( ayat 1-5 ) di ulangi sebanyak 9 kali
22. Surah An-Nas ( ayat 1-6 )
Sedangkan doa-doa yang dianjurkan diantaranya:
اللهم رب الناس اذهب البأس اشف أنت الشافى لا شافي إلا أنت شفاء لا يغادر سقما.
Ya Allah, Rabb bagi semua manusia, hilangkanlah rasa sakit, berila kesembuhan, Engkau zat yang menyembuhkan tiada yang bisa menyembuhkan kecuali Engkau, kesembuhan yang tiada menimbulkan sakit sedikitpun.
بسم الله أرقيك من كل شيء يؤذيك ومن شر كل نفس أو عين حاسد الله يشفيك بسم الله أرقيك.
Dengan nama Allah aku meruqyahmu dari kejahatan setiap jiwa atau pandangan orang yang dengki, Allah yang memberi kesembuhan padamu, dengan nama Allah saya meruqyahmu.
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَA'udzu Bikalimaatillaahit Taammaati min Syarri Maa Khalaq"Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakan-Nya." (HR. Muslim)
Bin Baz mengatakan: Hendaklah seorang muslim meminta kesembuhan hanya kepada Allah dari segala kejahatan dan bencana, dengan membaca doa-doa berikut ini:
بسم الله الذي لا يضر مع اسمه شيء في الأرض ولا في السماء وهو السميع العليم.Dan dianjurkan pula untuk membaca Ayat Kursy ketika hendak tidur dan sehabis salat fardhu, disamping membaca surat Al-Falaq, Al-Nas dan Al-Ikhlash setiap selesai melakukan salat subuh dan salat maghrib serta menjelang tidur.
Dengan menyebut nama Allah yang dengan keagungan nama-Nya itu menjadikan sesuatu tidak berbahaya baik yang ada di langit atau di bumi, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (Dibaca 3x pada pagi dan sore hari)
Seluruh cara di atas hanyalah sekedar do'a dan usaha, sumber kesembuhan hanyalah dari Allah semata, Dialah yang Maha mampu atas segala sesuatu dan di tangan-Nya segala obat dan penyakit, dan segala sesuatu bisa terjadi berdasarkan ketentuan dan takdir Allah swt.
Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,
Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh,
Wallahu a‘lam , Wassalamu ‘alaikum Warohmatuulahi Wabaarokatuh.
Sumber :
Syariahonline
addzikr
0 comments:
Post a Comment