Adab Wudhu | Pondasi Seorang Muslim

Adab Wudhu


Memulai dengan Basmalah.
Abu Hurairah berkata, “Rasulullah saw bersabda, “Tidak ada shalat bagi yang tidak berwudhu dan tidak ada wudhu bagi yang tidak mengucapkan bismillah” (HR. Abu Dawud)
Dahulukan yang kanan dalam berwudhu.
Ummu 'Athiyyah radhiallahu 'anha bahwa Nabi  saw bersabda kepada kaum wanita dalam memandikan puterinya yakni Zainab - atau Ummu Kultsum di waktu wafatnya - radhiallahu 'anha, "Dahulukanlah olehmu semua anggota-anggotanya yang bagian kanan serta tempat-tempat berwudhu' daripada tubuhnya itu." (Muttafaq 'alaih)
Berwudhu dengan kaifiyat yang benar.
Humran, budak Usman bin Affan, berkata bahwa dia melihat Usman bin Affan suatu kali mengambil air kemudian dia siramkan pada kedua tanganna tiga kali. Sesudaih itu dia memasukkan tangan kanannya ke tempat air tadi kemudian berkumur dan beristinsyak (memasukkan air ke dalam hidung). Dia mengusap wajahnya tiga kali dan menyiram kedua tangannya sampai siku tiga kali. Setelah selesai dia berkata, “Ku lihat Nabi saw berwudhu seperti wudhuku ini dan bersabda, “Barangsiapa yang berwudhu seperti wudhuku ini lalu mendirikan shalat dua rakaat dengan khusyu’ maka Allah akan mengampuni dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhari)
Membasuh sela-sela jari tangan dan istinsyaq.
Laqith bin Sabrah berkata, “Aku lalu bertanya, “Ya Rasulullah, beritahukanlah kepadaku perihal wudhu”. Beliau menjawab, “Sempurnakanlah wudhu dan masukkanlah jari dalam jari jemari dan lebihkanlah air saat memasukkannya ke dalam hidung, kecuali jika kamu sedang berpuasa” (HR. Abu Dawud)
Membasuh jenggot.
Anas berkata, “Rasulullah saw jika berwudhu beliau mengambil air sebanyak telapak tangan lalu memasukkanya pada jenggotnya dan bersabda, “Beginilah Tuhanku memerintahkanku” (HR. Abu Dawud)
Membasuh sela-sela jari kaki.
Mustawrid bin Syaddad berkata, “Ku lihat Rasulullah saw  jika berwudhu memasukkan jari kelingkingnya pada sela-sela jari-jari kakinya” (HR. Abu Dawud)
Menyempurnakan wudhu.
Anas bin Malik berkata bahwa ada seorang pria menemui Nabi saw Dia sudah berwudhu tetapi meninggalkan tempat selebar kuku pada telapak kakinya. Rasulullah saw lalu bersabda padanya, “Kembalilah dan sempurnakanlah wudhumu” (HR. Muslim)
Memperpanjang anggota wudhu.
Abu Hurairah, berkata, "Saya mendengar Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya ummatku itu akan dipanggil pada hari kiamat dalam keadaan bercahaya wajahnya dan amat putih bersih tubuhnya  sebab bekas-bekasnya berwudhu'. Maka  itu, barangsiapa yang dapat di antara engkau semua hendak memperpanjang - yakni menambahkan - bercahayanya, maka baiklah ia melakukannya -dengan menyempurnakan berwudhu' itu sesempurna mungkin." (Muttafaq 'alaih)
Berdoa setelah wudhu.
Umar bin al-Khaththab   Nabi saw,sabdanya, "Tiada seorangpun  engkau semua yang berwudhu' lalu ia menyampaikan yakni menyempurnakan wudhu'nya, kemudian mengucapkan, Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu la syarika lah, wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasuluh, melainkan di-bukakanlah untuknya pintu syurga yang delapan buah banyaknya. la diperbolehkan masuk  pintu manapun juga yang dikehendaki olehnya." (HR. Muslim)
Menjaga Wudhu meskipun dalam kesukaran.
Abu Hurairah  berkata, "Rasulullah  saw bersabda, "Sukakah engkau semua aku tunjukkan pada sesuatu amalan yang dengannya itu Allah akan menghapuskan segala macam kesalahan serta mengangkat pula dengannya tadi sampai beberapa derajat?" Para sahabat menjawab; "Baik, ya Rasulullah." Beliau  saw bersabda, "Yaitu menyempurnakan wudhu' sekalipun menghadapi kesukaran-kesukaran banyaknya, melangkahkan kaki untuk pergi ke masjid serta menantikan shalat setelah selesai shalat yang satunya. Yang sedemikian itulah yang dinamakan perjuangan." (HR. Muslim)
Berwudhu di setiap akan shalat.
Abu Asad bin Amr berkata, “Aku bertanya kepada Anas mengenai wudhu. Dia menjawab, “Nabi saw berwudhu pada setiap shalat dan kami melaksanakan beberapa shalat dengan sekali wudhu” (HR. Abu Dawud)
Berwudhu setelah buang air.
Hakam bin Sufyan Ats Tsaqafi berkata, “Rasulullah saw jika buang air kecil, beliau lanjutkan berwudhu dan memerciki (kemaluannya)” (HR. Abu Dawud)
Berwudhu jika mengeluarkan madzi.
Ali bin Abi Thalib berkata, “Aku adalah seorang pria yang suka mengeluarkan madzi. Aku selalu mandi karenanya sampai hancur punggungku (lelah). Aku lalu menanyakan hal tersebut pada Nabi saw. Beliau menjawab, “Jangan lakukan itu. Jika engkau melihat madzi bersihkanlah kemaluanmu lalu berwudhulah seperti wudhu untuk shalat. Tetapi jika engkau meliaht air mani maka mandilah” (HR. Abu Dawud)
Berwudhu sebelum menuju masjid.
Usman bin Affan ra berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang berwudhu dan menyempurnakannya lalu berangkat menuju ke masjid kemudian melaksanakan shalat bersama imam akan diampuni dosanya” (HR. Ibnu Khuzaimah)

0 comments:

Post a Comment

 
Top
notifikasi
close